Change My Self

Change My self
Change Myself
Oleh : Delinmarch

"Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan kesulitan bersama kemudahan."
(HR Tirmidzi)

Namaku Fatimah Y, biasanya dipanggil Fatimah. Seorang anak yang dikenal pendiam dan tidak banyak omong. Aku bisa namun aku tidak berani tampil kedepan. 

Ketika anak yang lain berebut menjawab pertanyaan guru, aku malah diam menyimak yang lain. Ingin sekali seperti teman-teman lain, tapi bagaimana mungkin dengan kondisiku seperti  ini.
Diriku yang dulu tidak percaya dengan peringkat. 

Aku sampai pernah bermimpi dan mimpi itu nyata, kala itu aku mendapat peringkat dua. Senang bukan main, ada hadiah berupa uang diberikan kepadaku dari sekolah atas kerja kerasnya. Ada satu temanku bernama Naya, aku tau dia memanfaatkanku. 

Apalah daya orang seperti aku yang tidak berani mengungkapkan ataupun melawan orang.
Naya ini ketua kelas sekaligus tukang memanfaat kan orang dan aku korbannya. Lucu saja jika aku mengingat masalaluku yang mau saja dimanfaatkan. 

Tapi bukannya sebaik-baik teman ialah yang bermanfaat bagi orang lain?. Sebagai ketua kelas ia memakai kekuasaannya dalam hal yang tidak baik.


Dia memilih duduk disebelahku, awalnya aku bukan duduk dengan dia. Betapa bodohnya aku mau disuruh menuliskan catatannya itu. Semakin berjalannya waktu aku mulai menjelekkan tulisan sehingga dia tidak menyuruhku lagi sampai duduk dikelas 5 SD. 

Dan aku masih mempertahankan peringkatku walaupun cuma masuk dalam tiga besar. Segitu saja sudah Alhamdulillah sekali. 

Naya iri denganku, dia peringkat satu dan ia kesal sahabat sahabatnya seperti Angel dan Airi tidak memasuki tiga besar. Saat itu peringkat keduanya adalah Bayu, saudaraku. 

Kami berdua dikepung ketiga cewe julid yang mau menyingkirkan kami.
Aku sebagai introvert pernah dibuly, tidak dalam kekerasan hanya saja mereka satu kelas dihasut oleh Naya supaya tidak berteman denganku dengan alasan aku tidak memberikan dia jawaban ketika ulangan. 

Aku sering tidak masuk sekolah karena dikelaspun sendirian. Siapa sangka Aku dan Yudha akhirnya tersingkirkan dan aku di peringkat empat, sedih rasanya. Berbagi jawaban namun orang lain yang mendapatkan kepuasan. 

Karena aku tidak tahan diposisi pendiam, aku mulai berusaha bangkit dan maju agar aku tidak dibully lagi. Jujur aku sering sedih karena tidak ada kawan, aku salut dengan salah satu kawanku bernama Fira, satu bulan tidak ada yang mau berteman dengan dia. Banyak sekali korban dari kejahatan Naya. 

Kegabutan Naya memang luar biasa tidak bisa dimaafkan. 
Saat itu juga aku berubah, ketika dia menyuruhku menulis aku malah meminta upah dari jerih payahku menggoyang-goyangkan pensil diatas kertas bukunya.

 Dengan fisikku yang tinggi seharusnya aku bisa melawan dia balik tapi untuk itu aku masih harus mengumpulkan nyali. Dan juga ketika ujian Naya meminta kunci jawaban aku memberikan jawaban yang salah. 

Sangat tidak adil peringkat satu diambil alih oleh Naya, seharusnya yang ada diposisi itu adalah Bayu. 

Aku selalu bersabar pasti masa depanku baik, bisa mendapatkan banyak teman yang tidak iri denganku dan yang bisa menghargai setiap usaha yang sedang aku perjuangkan.

 Walaupun begitu aku termasuk orang yang ambisi, dulu belajar adalah tujuan utamaku namun diriku tidak pernah mendapatkan peringkat satu.
 
Aku juga bersabar ketika aku masih di peringkat tiga, namun ketiga joli yang mengambil alih lomba cerdas cermat yang seharusnya disana ada aku, sedih aja rasanya. Diam diam begini aku orang yang pendendam.

Tidak ingin dikekang dan ditekan lagi, akhirnya aku mulai bangkit diam secara perlahan. Tamat dari sekolah dasar ini aku sengaja memilih SMP itu agar tidak satu kelas lagi dengan Naya dan benar kami satu SMP namun bukan satu kelas.

 Naya juga bangkit dengan sifatnya yang suka mengatur orang, siapa yang mau memilih dia menjadi ketua osis? Posisi yang  cocok untuknya adalah menjadi ketua preman dikampung sebelah. Akhirnya pemilihan suara Naya hanya sedikit.

 Cuma orang kelasnya saja yang memilih dan tidak ada bantuan pemilihan dari kelas lain, pasti itu ada ancamannya.
Setelah tamat dari SMP, perihal mengubah diriku yang awalnya introvert menjadi ekstrovert merupakan tantangan terbesarku. 

Sekarang aku sudah berani tampil didepan umum. Siapa sangka aku dipilih menjadi Mc acara perlombaan besar disekolah. Mulai sekarang aku mencoba sedikit demi sedikit walaupun itu rada norak menurutku.

 Aku mencoba tampil dengan bakat yang aku punya, Seperti menyanyi dan pidato dan selalu bahasa inggris.
Aku sadar, inilah balasan aku bersabar dan bersyukur dalam diam. 

Aku  bergerak diam-diam dan Allah memberikan sesuatu itu juga secara diam-diam. Memang semua orang dekat dengan kita karena di diri kita ada kelebihan yang teman kita tidak mampu untuk melakukannya. 

Di masa sekarang, sangat diperlukan orang yang bisa public speaking didepan umum. Maka selagi dikasih kesempatan untuk kedua kalinya ini, kita harus bisa bangkit dan maju. 

Jika tidak berani secara terang-terangan lalu lakukanlah secara diam-diam yang bahkan orang lain tidak tahu tujuan kita kedepan apa dan tanpa menimbulkan iri dan dengki disekitar kita

Ig : Delinmarch😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love Dad

To Allah